Minggu, 19 Agustus 2012

Pemain Belanda Keturunan Indonesia

Tahukah anda bahwa banyak pemain keturunan Indonesia yang bermain untuk Timnas maupun klub-klub yang ada di Belanda. dan kebanyakan dari Pemain Belanda tersebut adalah keturunan Maluku. Kenapa Maluku identik dengan timnas Belanda? Jika menguraikan panjang lebar maka kita akan memulainya dari titik sejarah penjajahan Belanda yang beratus-ratus tahun di Indonesia. Istilah “Belanda Hitam” untuk orang Maluku yang dipecayai sebagai kasta kelas dua dalam tentara KNIL (Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger) adalah sebuah ikatan sejarah masa lalu. Sejarah kelam yang membuat banyak tentara KNIL Maluku yang menetap di Belanda dan menghasilkan keturunan warga Maluku yang cukup banyak di negeri Belanda. Sejarah juga yang membuat perdebatan pendirian Republik Maluku Selatan (RMS) yang tak kunjung selesai sampai sekarang. Harus diakui, sisa-sisa RMS masih banyak dan eksis di negeri Belanda. Tapi disini, saya tidak ingin mengaitkan hal itu, karena sepakbola adalah tentang olahraga dan bukan  urusan politik dan sebagainya.

Keterlibatan orang Maluku sebenarnya sudah ada sejak Piala Dunia pertama tahun 1938. Saat itu kesebelasan Hindia-Belanda membawa nama Kerajaan Belanda, bukan Indonesia. Hal mana perlu saya luruskan, karena ada perdebatan mengenai keabsahan Indonesia pernah mengikuti Piala Dunia. Memang, sebagian besar pemainnya adalah warga Indonesia yang bukan pemain FIFA, tetapi mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda. FIFA tetap mengakui Hindia Belanda disertakan atas rekomendasi NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) bukan PSSI yang waktu itu kepanjangannya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.


Dari daftar pemain Hindia-Belanda di Piala Dunia 1938, terseliplah beberapa pemain Maluku seperti Hans Taihuttu, Frederik Hukom dan Tjaak Pattiwael. Ketiga pemain Maluku ini berbaur bersama pemain dari Jawa (Nawir dan Suvarte Soedermadji), Tionghoa (Tan Djien, Bing Mo Heng, Tan Se Han dan Tan Mo Heng) serta pemain asli Belanda seperti Beuzekom dan Henk Sommers. Jadi kalau anda melihat timnas Belanda multiras seperti sekarang ini, sebenarnya itu sudah terbentuk sejak awal. Keterlibatan orang Maluku di timnas Belanda pada era modern tidak lepas dari sosok Simon Melkianus Tahamata. Selama bermain, pemain kelahiran Vught Belanda pada 1956 silam ini berposisi di sayap kiri. Simon merupakan putra asli Maluku. Dia sudah memperkuat timnas Belanda sebanyak 22 kali dan mencetak dua butir gol. Setelah gantung sepatu akhir 90-an, Simon sibuk menjadi pelatih di Ajax junior. Simon mengawali karier bersama Ajax pada musim 1976/77. Karena cedera, dia sempat absen selama dua musim dan kembali membela Klub Anak-anak Dewa itu di musim 1979/80, dan hingga akhir musim dia mampu mengemas 17 gol. Namun, setelah malang melintang di Divisi Utama Belanda, Simon kemudian hijrah ke kompetisi Belgia (Standar de Liege) musim 1982/83. 1984 dia kembali ke Belanda dan merumput bersama Feyenoord Roterdam. 

Berikut ini daftar nama pemain sepak bola keturunan Indonesia yang bermain di Belanda kebanyakan mereka adalah keturunan Maluku dan Jawa.

1. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni Christiaan van Bronckhorst (lahir di Rotterdam, Belanda, 5 Mei 1975) adalah seorang pemain sepak bola dari Belanda. Sejak tahun 2003 ia bermain di Feyenoord Rotterdam di Eredivisie. Ia biasanya berposisi sebagai pemain tengah atau pemain bertahan. Ia ditransfer dari FC Barcelona ke Feyenoord setelah dia membawa Barcelona juara Liga Champions tahun 2006. Di Feyenoord ia dipercaya menjadi kapten. Ia memperkuat Belanda pada berbagai turnamen peringkat internasional sejak Piala Dunia FIFA 1998 hingga Piala Dunia FIFA 2010. Pada timnas Piala Dunia 2010 ia dipercaya sebagai kapten.
Dia membawa Belanda lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan enam kemenangan berturut-turut selama kualifikasi. Di final, Belanda kalah dari Spanyol dengan skor 1-0. Setelah Piala Dunia 2010, Van Bronckhorst memutuskan untuk pensiun dan hanya menjalani karier di Feyenoord. Van Bronckhorst adalah salah satu dari beberapa pemain dalam tim nasional Belanda keturunan Indonesia. Ayahnya, Victor van Bronckhorst adalah seorang Indo sementara ibunya Fransien Sapulette berasal dari Saparua, Maluku. Ia masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur, walaupun ia tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa Indonesia. untuk diketahui Van Bronckhorst sudah beberapa kali datang ke Maluku untuk melihat kampung dan saudara-saudaranya di Maluku. “Aku lahir di Rotterdam. Namaku terkadang bikin orang bingung, tapi tak ada darah Italia dalam keluargaku. Ayahku dari Indonesia sementara ibuku orang Maluku,” tulis van Bronckhorst dalam situs resminya. 
2. Robin van Persie
Robin van Persie (lahir di Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983) adalah penyerang tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 183 cm dan bermain di Inggris FA Premier League untuk tim Arsenal. Ia termasuk anggota Timnas Belanda yang memperkuat negara tersebut di Piala Dunia 2006, Piala Eropa 2008, dan Piala Dunia 2010. Van Persie merupakan pemain keturunan Indonesia. Darah Indonesia diperoleh dari neneknya yang orang indonesia asli Jawa.


3. John Gijsbert Alan Heitinga
John Gijsbert Alan Heitinga (lahir di Alphen aan den Rijn, 15 November 1983) adalah bek kanan atau bek tengah tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 180 cm dan pernah bermain di Ajax Amsterdam. Ia memperkuat timnasnya di Euro 2004, Piala Dunia 2006, dan Piala Dunia 2010. Heitinga merupakan satu dari sekian banyak pemain Belanda berketurunan Indonesia dengan berdarah Maluku. Heitinga mempunyai darah keturunan Indonesia dari kakeknya yang merupakan orang Maluku.

4. Mark van Bommel
Mark Peter Gertuda Andreas van Bommel alias Mark van Bommel (lahir di Maasbracht, 22 April 1977) adalah seorang pemain sepak bola Belanda. Ia berposisi sebagai gelandang. Sejak musim 2006/07 ia memperkuat Bayern Muenchen. Tinggi badannya adalah 187 cm. Klub-klub yang pernah ia perkuat sebelumnya termasuk PSV Eindhoven dan FC Barcelona. Bommel pertama kali masuk tim nasional sepak bola Belanda pada tahun 2000. Hingga 25 Agustus 2006 ia telah bermain 40 kali di tim nasional dan mencetak 7 gol. Ia turut memperkuat Belanda di Piala Dunia 2006. Dia termasuk dalam sekian banyak pesepakbola Belanda yang memiliki keturunan Indonesia.

5. Jeffrey Leiwakabessy
Jeffrey Leiwakabessy (lahir di Elst, Overbetuwe, 23 Februari 1981) adalah bek kiri sepak bola Belanda keturunan Maluku yang pernah bermain untuk Anorthosis Famagusta FC di Divisi Pertama Siprus. Leiwakabessy memainkan musim profesional pertamanya dengan NEC Nijmegen. Antara tahun 2006–2007, ia pindah ke Alemannia Aachen, yang kembali ke divisi pertama Jerman setelah absen selama 4 dasawarsa. Leiwakabessy muncul di 34 pertandingan selama musim tersebut, namun tak dapat mencegah pembuangan segera.
Setelah lebih dari 1 musim di Aachen, Leiwakabessy bergabung dengan Anorthosis Famagusta FC  Ia terus muncul dalam 12 pertandingan Liga Champions UEFA, karena Anorthosis sudah terlalu banyak mencapai kesuksesan, meskipun akhirnya dikeluarkan juga.

6. Roy Makaay
Pemain bernama asli Rudolphus Antonius Makaay ini berposisi sebagai striker. pemain berdarah Indonesia dari ibunya asli Maluku, kelahiran wijchen belanda 1975 ini sudah memperkuat belanda 43 kali dengan 6 gol.
 
7. Denny Landzaat

Denny Landzaat adalah pemain lini tengah yang dipilih Van Basten. Nama lengkapnya adalah Denny Domingoes Landzaat. Denny dilahirkan 6 Mei 1976 di Amsterdam. Klub yang pernah diperkuatnya adalah Ajax, MVV, Willem II, AZ Alkmaar, wigan athletic. Di klubnya, Denny kerap memainkan posisi sebagai striker bayangan (second striker). Dia juga bisa bermain di gelandang kanan Tim Oranye. Kaki kanan dan kirinya sama-sama ampuh. Masa kecil Denny dihabiskan bersama orang tuanya di Rivierenbuurt, Amsterdam. Ibu Denny berdarah Maluku yang berasal dari keluarga besar 14 anak dan ayahnya adalah orang Belanda.
 
8. Ferdinand Katipana 
Ferdinand Katipana lahir di Amersfoort 26 tahun silam ini sebelum bergabung bersama Haarlem, sempat bergabung di tim Utrecht Junior dan Cambur Leeuwarden. Ayahnya asli orang Maluku.

9. Leroy Resodihardjo
Leroy Resodihardjo, yang kini bermain di Liga Belanda bersama ADO Den Haag sejak 2008. Midfielder kelahiran Leidschendam, Belanda, 4 Maret 1987 punya darah Indonesia dari sang ayah yang orang Jawa, Resodihardjo.

10. Tom Jan Hiariej
Tom Jan Hiariej bermain di FC Groningen. Pemain kelahiran winschoten belanda tahun 1988 ini bermain di posisi bek kanan. pemain berdarah maluku ini sudah beberapa kali memperkuat timnas junior belanda.

11. Donovan Partosubroto
Pemain ini berposisi sebagai kiper. Dia kini bermain di Ajax Junior. Sejak usia delapan tahun dia sudah dilirik oleh tim pencari bakat Ajax. Kini dia berusia 20 tahun. Ayahnya merupakan orang Jawa Indonesia yang beristrikan warga negara Belanda. Donovan mempunyai kembaran yang juga seorang pemain bola, namanya Vincent Partosubroto. Vincent adalah seorang penyerang, dia bermain di Klub FC Hoofdorp.

12. John van Beukering
Pria kelahiran Velp, Belanda, 29 September 1983, saat ini memperkuat klub liga Belanda, Nijmegen sejak 2007 lalu. kakeknya orang indonesia asli maluku.

13. Christian Supusepa
Pemain muda berdarah maluku berusia 21 tahun ini, kini memperkuat tim Ajax Junior Belanda.

14. Raymon Soeroredjo
bermain di vitesse arnhem junior, Belanda.kelahiran 1989. Dari namanya bisa ditebak. orang Jawa.

15. Michael Timisela
Pemain ini merupakan pemain muda berbakat yang dimiliki tim Ajax Amsterdam. Di usianya yang memasuki 20 tahun, pemain berdarah Maluku ini telah menembus masuk ke tim utama Ajax.

16. Peta Toisuta
Pemain berdarah Maluku keturunan dari sang ayah ini kini memperkuat tim Zwolle di liga Belanda.

17. Jordao Pattinama
Jordao Pattinama punya kembaran Edinho Pattinama membela NAC Breda, Jordao Pattinama pernah membela Feyenoord dan sekarang main di SBV Excelsior. Sang ayah, Ton Pattinama asli orang Maluku.

GARUDA DI DADAKU TAPI KALAU SOAL SEPAKBOLA, BELANDA ADALAH TIM FAVORITKU :)

Sejarah Sepakbola Belanda



Belanda adalah salah satu negara Eropa yang memiliki banyak klub dan timnas yang disegani oleh lawannya di percaturan sepak bola dunia. Banyaknya klub raksasa inilah yang menjadi bukti kalau olahraga ini sangat digemari oleh sebagian besar warga Belanda. Sepak Bola pertama kali diperkenalkan oleh Pim Mulier di abad ke 19. Pada tahun 1879, di usianya yang ke- 14, ia mendirikan Haarlemsche Football Club. Perkembangan yang sangat pesat segera tercipta sejak pertama kali diperkenalkan kembali.

Sepakbola mendapatkan popularitas di Belanda dan akhir tahun 1890-an dan awal 1900, mulailah muncul klub-klub baru yang terbentuk.  Amsterdamsche Football Club Ajax didirikan pada tahun 1900, klub Feyenoord Rotterdam berdiri pada tahun 1908 dan PSV Eindhoven pada tahun 1913. Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) didirikan pada tanggal 8 Desember 1889 dan bergabung dengan FIFA pada tahun 1904 sebagai salah satu anggota pendiri bersama Asosiasi Sepak Bola Perancis, Belgia, Denmark, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Profesional sepak bola diperkenalkan di Belanda pertama kali pada tahun 1954, dengan pembentukan  Asosiasi Sepak Bola Profesional Belanda  (Nederlandse Beroeps Voetbal Bond, atau NBVB). Permainan profesional pertama dimainkan pada tanggal 14 Agustus 1954, antara Alkmaar ’54 dan SC Venlo. KNVB telah membentuk  sepak bola profesional untuk waktu yang lama, tapi akhirnya tekanan dan keinginan untu bergabung dengan NBVB pada bulan November 1954 untuk membentuk asosiasi sepak bola baru. Level tertinggi dalam sepak bola Belanda yang sekarang dikenal sebagai Eredivisie (bahasa Inggris: Divisi Kehormatan). Tingkat kedua menjadi Eerste Divisie (Divisi Satu).

Di bawah ini yang dua divisi amatir: tingkat ketiga adalah Topklasse dan tingkat keempat Hoofdklasse. Para Topklasse telah diluncurkan pada tahun 2010, sebelum itu waktu untuk promosi atau degradasi dari Eerste Divisie itu tidak mungkin. Sepak Bola Belanda biasanya berpakaian orange. Mereka memenangkan Piala Eropa pada tahun 1988, dan telah berkompetisi di Piala Eropa dan Dunia. Mereka bnerhasil meloloskan diri sampai pada babak ke-4. Mereka berhasi lolos sampai babak ke-2 di tahun 1974, tahun 1978 dan tahun 2010. Mereka telah mencapai keberhasilan pada tahun 1974. Piala Dunia, Piala Dunia 1978, Euro 1988, Piala Dunia 2010.  Untuk membuat generasi sepak bola baru, akhirnya dibentuklah 2 buah kompetisi di negara tersebut. Kedua liga yang dibuat oleh federasi sepak bola tertinggi Belanda sngat diminati oleh klub-klub lokal. Timnas sepak bola Belanda sangat mudah dikenali karena julukan mirip dengan baju kesebelasan yang dikenakan oleh para pemainnya.  Mereka memenangkan Piala Eropa pada tahun 1988, dan telah berkompetisi di Piala Eropa dan Piala Dunia.  Mereka gagal di Final Piala Dunia pada tahun 1974,1978 dan 2010 dan ketiga dalam turnamen Euro UEFA 1976. Mereka telah mencapai final banyak (1974 Piala Dunia, Piala Dunia 1978, Euro 1988, Piala Dunia 2010) dan semi-final (Euro 1976, Piala Dunia 1998, Euro 2000, Euro 2004).

Jumat, 17 Agustus 2012

Sejarah Lazio



Didirikan oleh Luigi Bigarelli dan delapan sahabatnya pada 9 Januari 1900 Societa Podistica Lazio nama pertama kali awal berdirinya klub ini, merupakan perkumpulan beberapa cabang olahraga termasuk sepakbola.
Lazio merupakan sebuah nama wilayah yang didalamnya mencakup kota Roma sedangkan warna kebesaran Lazio yaitu biru langit dan putih terinspirasi dari warna bendera Yunani,lambang elang dipilih oleh pendiri untuk menghormati lambang tentara Kekaisaran Romawi yang dikenal sebagai Aquila. Lencana Lazio saat ini memiliki Elang emas diatas sebuah Perisai putih dengan Tepi biru, didalam Perisai namaKlub dan Perisai tempat yang lebih kecil dengan Warna klub. Dua tahun setelah berdiri klub Lazio melepas cabang olahraga lainnya setelah Bruno Seghettini,Staff Racing Club Paris mengenalkan sepakbola.Tahun 1907 Dua tahun setelah berdiri klub Lazio melepas cabang olahraga lainnya setelah Bruno Seghettini,Staff Racing Club Paris mengenalkan sepakbola. Tahun 1907 merupakan tahun pertama Lazio mengikuti kompetisi secara resmi.

Periode 1912-1913 Untuk pertamakalinya Lazio yang diarsiteki Baccani meraih juara dalam Girone Laziale dan berhak lolos kualifikasi ke kompetisi nasional untuk memperebutkan Scudetto.Namun,langkah Lazio terhenti ditangan Pro Vercelli.
Periode 1913-1914 Pelatih Baccani kembali membawa Lazio lolos ke final kompetisi yang menjadi Cikal bakal Serie A tapi Lazio harus puas kembali menjadi finalis setelah kalah oleh Casale di final dengan agregat 9-1. Tapi malang bagi Lazio karena setelah itu di musim musim berikutnya lazio tenggelam.
Periode 1922-1923 Lazio yang masih dilatih Baccani lolos lagi ketingkat nasional tapi hasilnya tidak lebih baik dari final sebelumnya dan kini giliran Genoa yang memupus harapan Lazio meraih Scudetto yang kalah agregat 6-1.
Periode 1936-1937 Sempat mencapai prestasi tertinggi sejak Seri A digulirkan setelah menjadi Runner Up dibawah sang juara ,Bologna.Bintang Lazio musim ini Silvio Piola yang menjadikan dia sebagai top scorer musim ini dengan 21 gol,pada musim ini Lazio dilatih Viola Tahun tahun berikutnya ambisi Lazio meraih Scudetto selalu pupus.
Periode 1942-1943 Silvio Piola kembali menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 21 gol tapi Lazio yang ditukangi pelatih Popovic ini tak bisa meraih juara.
Periode 1949-1950 dan 1950-1951dibawah pelatih Sperone. Periode 1951-1952 diarsiteki oleh Bigogno dan 1956-1957 Lazio dilatih oleh Carver Lazio hanya bisa menempati posisi Keempat.
Periode 1957-1958 Diakhir musim kompetisi Serie A ,Lazio hanya bisa mencapai posisi ke 12.Satu gol dari Prini di final saat melawan Fiorentina sudah cukup untuk mengantar Lovati (C) dan kawan kawan untuk pertamakalinya menjuarai Piala Coppa Italia.Lazio saat itu dibesut oleh pelatih Bernardini.
Periode 1960-1961 Lazio yang diarsiteki Flamini terkena degradasi ke Serie B. Periode 1963-1964 Pelatih Lorenzo berhasil membawa Lazio promosi ke Serie A. Periode 1967-1968 Degradasi lagi ke Serie B. Periode 1969-1970 Kembali promosi ke Serie A. Periode 1970-1971, hanya bertahan semusim d Serie A dan kembali degradasi.
Periode 1972-1973 Lazio yang dilatih Maestrelli langsung menggebrak di musim ini sehingga begitu kompetisi berakhir bisa finish di urutan kedua dibawah peraih scudetto,Juventus.
Periode 1973-1974 Untuk pertamakalinya sejak berdirinya Biancoceleste pelatih Maestrelli berhasil meraih Scudetto dengan andil sang bintang Giorgio Chinaglia sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak musim ini dengan raihan 24 golnya. Karena ulah Laziale yang menyerbu lapangan ketika Lazio berlaga di piala UEFA musim ini saat melawan klub asal inggris,Ipswich Town Lazio mendapat hukuman tidak boleh mengikuti Piala Champions Eropa musim 1974-1975. presiden lazio musim itu adalah Umberto Lenzini..
Periode 1978-1979 Bintang Lazio musim ini adalah Bruno Giordano yang menjadi Capocanonieri Seri A dengan torehan 19 gol. Periode 1979-1980 Performa Lazio memprihatinkan sehingga harus rela musim berikutnya berlaga di Seri B alias terjerat degradasi. Periode 1982-1983 Setelah terlibat Skandal Perjudian Totonero 1980 yang membuat lazio terdegradasi , tahun ini Lazio kembali berhasil promosi ke Serie A. Periode 1983-1984 Hanya bertahan semusim di Serie A langsung degradasi lagi.
Periode 1986-1987 Masa terkelam dalam sejarah Lazio diakhir musim kompetisi Serie B hanya menempati peringkat ke 16 sehingga harus mengikuti partai flay off untuk bisa bertahan di Serie B atau jika kalah harus rela berlaga di Serie C1,beruntung Lazio yang ditangani pelatih Eugenio Fascetti menang 1-0 di play off lawan Campobaso,sebuah klub semi pro.
Periode 1988-1989 Pelatih Materazzi membawa Lazio finish diurutan 10. Periode 1989-1990 Lazio meraih posisi kesembilan yang dipersembahkan oleh pelatih Walter Materazzi. Periode 1990-1991 Dimusim pertamanya menangani Lazio yang masih dimiliki oleh Gianmarco Calleri,Dino Zoff hanya bisa membawa Lazio meraih peringkat 11. Periode 1991-1992 Musim keduanya menangani Lazio hanya mencapai urutan 10. Prestasi Lazio dari tahun 1900 sampai tahun 1992 : Piala Coppa Italia 1957-1958 dan Scudetto 1973-1974.

SERGIO CRAGNOTTI ( Presiden Lazio 1992-2002 )
Cragnotti mengambil alih Lazio pada hari Jumat 21 Februari 1992 dari tangan Presiden sebelumnya,Gianmarco Calleri.Melalui Cirio, sebuah kelompok usaha yang bergerak di bidang makanan.Sehingga menempatkan Cragnotti sebagai pemegang saham mayoritas Lazio dengan 51 persen dan membangun biancoceleste menjadi sebuah klub yang disegani di Serie A.
Periode 1992-1993 Pendekatan Cragnotti langsung membuahkan hasil pada musim ini Lazio yang masih ditangani pelatih Dino Zoff menduduki posisi Kelima klasemen akhir Serie A. Serta menempatkan Giuseppe Signori sebagai top scorer dengan 24 gol. Sejak itu Biancoceleste tak pernah keluar dari kelompok lima besar.
Periode 1993-1994 Dino Zoff berhasil menempatkan Lazio diposisi Keempat dan musim ini juga G.Signori untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan 23 gol.
Periode 1994-1995 Pada musim kompetisi ini Lazio yang ditanganani pelatih asal Ceko, Zdenek Zeman menempati posisi Runner Up dibawah sang juara,Juventus.
Periode 1995-1996 Zdenek Zeman harus puas dengan hanya membawa Lazio duduk diperingkat ketiga dan G.Signori menjadi Capocanonnieri (24 gol ) untuk ketiga kalinya dalam Empat musim terakhir Lega Calcio Serie A.
Periode 1996-1997 Posisi Keempat klasemen diraih Lazio pada musim kompetisi ini, hasil ini berakibat Zdenek Zeman dilengserkan dan posisinya digantikan oleh pelatih asal Swedia yang sebelumnya menangani Sampdoria, Sven Goran Eriksson.
Periode 1997-1998 Di musim pertamanya menangani Lazio Sven Goran Eriksson hanya bisa menempatkan Biancoceleste diposisi ketujuh pada akhir kompetisi tapi berhasil meraih Piala Coppa Italia pada 29 april 1998 setelah mengandaskan Milan 1-0 berkat gol Alesandro Nesta dan Piala Super Coppa Italia serta Finalis Piala UEFA setelah dibekuk Inter Milan 3-0 di final.
Periode 1998-1999 Lazio harus puas menempati posisi Runner Up setelah dipekan terakhir disalip Milan yang menjadi Scudetto. Namun,kekecewaan tim asuhan Eriksson karena gagal merebut juara pada tahun ini sedikit terobati dengan berhasilnya Lazio menjuarai Piala Winners edisi terakhir dengan mengalahkan wakil Spanyol,Real Mallorca 2-1. *)
Pada Tahun 1999 Eriksson berhasil membawa Lazio menjuarai Piala Super Eropa dengan menundukan juara Piala Champions asal Inggris, Manchester United 1-0. Gol semata wayang Lazio dicetak Striker asal Cile, Marcelo Salas.
Periode 1999-2000 Eriksson akhirnya berhasil menjadikan Lazio sebagai peraih Scudetto dipekan terakhir kompetisi dan dilengkapi dengan menjuarai Piala Coppa Italia dan Piala Super coppa dengan menundukan Inter Milan.
Periode 2000-2001 Pelatih Dino Zoff pelatih pengganti Eriksson yang mundur setelah meraih hasil buruk diawal2 kompetisi, gagal mempertahankan gelar yang diraih Lazio musim lalu dan hanya finish diurutan tiga tapi Strikernya, Hernan Crespo berhasil mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak dengan 26 golnya.
Periode 2002-2003 Dikala krisis keuangan parah menimpa Lazio pada musim ini, yang memaksa Cragnotti mengundurkan diri,Lazio yang dilatih mantan bintangnya yaitu Roberto Mancini masih bias menempati posisi Keempat.
Periode 2001-2002 Lazio meraih hasil buruk diawal kompetisi dan gagal lolos kualifikasi Liga Champions sehingga Dino Zoff harus rela digantikan oleh Alberto Zaccheroni tapi hasilnya hanya posisi Keenam diakhir kompetisi.
Jumat 13 Desember 2002 itulah terakhir kiprah Sergio Cragnotti dan keluarganya bersama Lazio,dihadiri semua pemegang saham Sergio Cragnotti mengundurkan diri. Prestasi Lazio semasa Presiden Cragnotti :
Semua gelar dipersembahkan oleh Pelatih Sven Goran Eriksson,
Piala Coppa Italia 1997-1998 dan 1999-2000
Piala Super Coppa Italia 1998 dan 2000
Juara Winners Cup 1998-1999
Piala Super Eropa 1999
Scudetto 1999-2000
UGO LONGO ( Presiden Lazio 2003 )
Setelah Sergio Cragnotti mengundurkan diri Lazio dikendalikan oleh Ugo Longo pengacara klub sebagai Presiden yang baru dan mengangkat direktur umum AC Parma Luca Baraldi sebagai administrator klub. Ugo Longo meninggal karena sakit pada tanggal 16 maret 2009 dalam usia 68 tahun.
Periode 2003 -2004 Lazio dibawah asuhan Roberto Mancini berhasil menempati urutan Keenam diakhir kompetisi dan menjuarai Piala Coppa Italia serta Finalis Piala Super Coppa setelah dijungkalkan Milan 3-0.
Prestasi :
Juara Piala Coppa Italia 2003-2004

CLAUDIO LOTITO ( Presiden Lazio 2004- sekarang)
Setelah melewati tarik ulur selama kurang lebih setahun dan hampir saja dinyatakan bangkrut, Lazio akhirnya mendapatkan orang yang menjadi penyelamat biduk yang hampir saja tenggelam. Dia adalah Claudio Lotito yang memiliki bisnis usaha :Cleaning (Snam & Linda),Catering (Bonadea),Real Estate ( Imobiliare Appia & Imobiliare 3),Jasa pengamanan rahasia (Roman Union Security),serta Layanan perbaikan boiler gas ( Gasoltermika ). Banyak orang menyebutnya " gila " karena mau mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi menyelamatkan Lazio yang hutangnya mencapai 200 juta pounds.Lotito rela menggelontorkan dana 21 juta uero sehingga berhak atas 32 persen kepemilikan Biancoceleste,membuatnya tampil sebagai pemegang saham mayoritas menggeser Capitalia. Lotito menunjuk Walter Sabatini sebagai Direktur Olahraga.Sabatini Eks Pelatih Lazio Primavera.
Periode 2004-2005 Musim pertama Lazio ditangan Presiden baru,Lotito.Finish diurutan ke 10.
Periode 2005-2006 Sebelum skandal Calciopoli mencuat kepermukaan perolehan Lazio musim ini cukup menggembirakan hingga akhir musim menduduki urutan Enam sehingga berhak mengikuti kualifikasi Piala UEFA. Namun,kesempatan itu sirna karena Lazio mendapat pemotongan poin sehingga posisinya turun keposisi 13.
Periode 2006-2007 Lazio harus mengawali musim ini dengan minus 7 poin lantaran terlibat Moggiopoli tapi biancoceleste sukses menempati peringkat ketiga diakhir kompetisi.
Periode 2007-2008 Performa Lazio musim ini hancur hancuran dengan hanya ada diperingkat ke 12 Serie A. Sebuah hasil yang mengecewakan terutama setelah sukses menempati peringkat ketiga pada musim sebelumnya.
Periode 2008-2009 Lazio hanya bisa finish diurutan ke 10 tapi berhasil meraih gelar Piala Coppa Italia 2009 dengan menundukan Sampdoria dan Piala Super Coppa setelah mengalahkan peraih Scudetto musim ini Inter Milan 2-1.
Periode 2009-2010 Tampil apik di dua pekan pertama tapi sampai libur Januari ini Lazio masih belum bisa beranjak dari papan bawah dan tersisih di di Ueropa League,pergantian pelatih dari ballardini ke reja berdampak positif buat lazio yang akhirnya selamat dari jeratan degradasi dengan memenangkan empat dari enam laga terakhir dan kemenangan atas udinese di pekan ke 36 memastikan lazio finish di urutan 12 klasemen akhir seri A.
Prestasi sampai 2009 dibawah Presiden Claudio Lotito :
Piala Coppa Italia 2008-2009 ( Pelatih Delio Rossi)
Piala Super Coppa Italia 2009 (Pelatih Davide Balardini )